Jenis dan Sifat Koloid


A.    SIFAT-SIFAT KOLOID

      Sifat khas koloid, diantaranya :
1.  Efek Tyndall
        Efek Tyndall adalah suatu efek penghamburan berkas sinar oleh partikel-partikel yang terdapat dalam sistem koloid, sehingga jalannya berkas sinar terlihat.
2.  Gerak Brown
       Gerak Brown adalah gerakan terpatah-terpatah (gerak zig-zag) yang terus-menerus dalam sistem koloid
3. Diffusi dan Filtrasi
       Partikel koloid lebih sulit berdifusi bila dibandingkan dengan larutan sejati. Hal ini disebabkan ukuran partikel koloid lebih besar dibandingkan dengan partikel larutan sejati. Selain itu ukuran partikel koloid juga menyebabkan partikel koloid tidak dapat disaring dengan kertas biasa, tetapi harus dengan penyaring ultra.
4.  Adsorpsi
      Adsorpsi adalah proses penyerapan zat/partikel/molekul pada permukaan diri zat tersebut sehingga koloid akan memiliki muatan listrik. Antara partikel koloid dengan ion-ion yang diadsorpsi akan membentuk beberapa lapisan, yaitu:
a) Lapisan pertama ialah lapisan inti yang bersifat netral, terdiri atas partikel koloid netral.
b) Lapisan ion dalam ialah lapisan ion-ion yang diadsorpsi oleh koloid.
c) Lapisan ion luar
e) Kesetabilan koloid
    Kestabilan kolid ditentukan oleh muatan listrik yang dikandung partikel koloid. Muatan listrik dapat dilucuti, misalnya dengan penambahan zat yang bersifat elektrolit, akibatnya akan terjadi penggumpalan koloid atau pengendapan koloid
5.  Elektroforesis
        Elektroforesis adalah peristiwa pemisahan koloid yang bermuatan. Partikel-partikel koloid yang bermuatan dengan bentuan arus listrik akan mengalir ke masing-masing elektroda yang bermuatannya berlawanan. Partikel yang bermuatan positif bergerak menuju ke elektroda positif.
6. Koloid Pelindung
       Koloid pelindung adalah koloid yang dapat melindungi koloid dari proses koagulasi atau penggumpalan. Ada beberapa koloid pelindung yang digunakan pada emulsi, misalnya casein dalam susu. Jenis koloid ini disebut emuglatol.
7.  Dialisis
       Dialisis adalah proses penyaringan koloid dengan menggunakan kertas perkamen atau membran yang diletakan di dalam air yang mengalir
8.  Koloid Liofil dan koloid Liofob
      Umumnya terjadi pada koloid yang fase terdispersinya padatan dan mediumnya cairan atau berupa sol, sehingga lebih dikenal sebagai sol liofil atau sol liofob.
      Sol liofil adalah sol di mana fase terdispersinya senang akan medium pendispersinya (senang akan cairan) atau di katakan juga afinitas atau daya tarik terhadap mediumnya sangat kuat.
      Sol liofob adalah kebalikan dari sol liofil, di mana partikel fase terdispersinya kurang/tidak senang akan cairannya (mediumnya).

B.     JENIS-JENIS KOLOID

Penggolongan sistem koloid didasarkan pada jenis fase terdispersi dan fase pendispersinya.
No.
Fase Terdispersi
Fase Pendispersi
Nama
Contoh
1.
Padat
Gas
Aerosol
Asap (smoke), debu di udara 
2.
Padat
Cair
Sol
Sol emas, sol belerang, tinta, cat 
3.
Padat
Padat
Sol padat    
Gelas berwarna, intan hitam 
4.
Cair
Gas 
Aerosol
Kabut (fog) dan awan 
5.
Cair
Cair
Emulsi
Susu, minyak ikan 
6.
Cair
Padat
Emulsi padat    
Jeli, mutiara 
7.
Gas
Cair
Buih
Buih sabun
8.
Gas
Padat
Buih padat    
Karet busa, batu apung, stirofoam 

0 komentar: